BILA ADA PESULAP TIDAK PERCAYA ILMU "HIKMAH"
Beliau ini termasuk pesulap lawas. Pada Tahun 1970-an, awal belajar sulap dari seorang pendeta hingga pada akhirnya belajar ke beberapa pesulap dan punya komunitas sulap. Tidak hanya sulap, pada tahun 1973 beliau belajar jurus Asmaul Husna ke Gus Bed Sepanjang, demikian pula belajar beladiri pencak Kancil Maruto. Pernah juga bekerja untuk menghibur anak anak kecil dengan permainan sulap di MC Donald yang dilakoni sejak tahun 2002.
Tentu beliau paham terhadap aliran sulap, mulai dari aliran dasar ilusionist, mentalist, hipnotist dan aliran fakir. Tidak ketinggalan, paham juga berbagai trik sulapan yang kadang dilakukan oleh bukan pesulap, semisal pesilat atau dukun. Demikian pula, paham harga alat sulap mulai yang murahan hingga yang kelas mahal.
Pengalaman kependekarannya lebih banyak dan lebih lama lagi. Hal ini karena beliau berteman dengan pendekar asli maupun dengan para kiai spiritualis yang punya kelinuwihan masing masing.
Beliau berkata ada beberapa pesulap yang tidak percaya ilmu hikmah. Menurutnya, hal itu disebabkan si pesulap itu ngopinya kurang jauh. Padahal banyak fenomena "ajaib atau aneh" non sulap. Beliau berkisah tentang ilmu hikmah yang dilihat dengan mata kepala sendiri. Semisal saat masih pemuda yang mengandalkan pencak pisik (Kancil Maruto) lalu bertarung dengan seseorang, eh beliau dihantam pukulan suatu ajian dengan serta merta mencelat dan langsung kesangsang di atas barongan bambu. Pun, beliau melihat telapak tangan Mbah Kiai Anas Situbondo saat ditempelkan di rumput berembun pada pagi hari, dan langsung rumput yang kena telapak mengering serta berubah menjadi cap tangan. Demikian pula saat beliau melatih Asmaul Husna di Mayang, Jember, tiba tiba ada pria melompati lingkaran peserta latihan dan langsung menyambarkan dua pedang ke arah tubuh beliau, tapi tidak luka. Beliau juga melihat tangan Mbah Muslih Nganjuk saat ditusukkan ke sansak langsung jebol, atau ilmu ngilang gus Bed pas waktu ujian kenaikan tingkat, pun demontrasi pecah kelapa oleh santriwati Mbah Kiai Asnawi Kletek, Sidoarjo dimana kelapa diletakkan di tangan kiri lalu ditepuk dengan tangan kanan, kelapanya pecah.
Sekarang saja ilmu hikmah jarang dipelajari dan dilakoni sehingga dianggap tidak ada. Selain itu, pesulap yang tidak percaya ilmu hikmah sangat mirip Wahabi amatiran yang saat mendapatkan satu ilmu, dia merasa ilmu itu satu satunya kebenaran dan menganggap ilmu lain tidak ada. Padahal sudah jamak wejangan para sesepuh bahwa sesuatu yang tidak kita ketahui bukan berarti sesuatu itu tidak ada.
Terakhir, kalau dikatakan bahwa ilmu hikmah hanya bisa dilakukan orang tertentu, maka semua ilmu juga demikian baik kedokteran, sulapan bahkan membuat krupuk hingga mencangkul di sawah dan lain lain, tidak semua orang bisa. Hal ini hanya masalah kuantitas dan kualitas saja.
Paling akhir, hampir setiap ilmu ada saja yang menyelewengkan untuk menipu orang lain demi keuntungan materi.
***
Si Dimitry Mohammedy mendampingi beliau yang saya tulis kisahnya.
BILA ADA PESULAP TIDAK PERCAYA ILMU "HIKMAH"
Beliau ini termasuk pesulap lawas. Pada Tahun 1970-an, awal belajar sulap dari seorang pendeta hingga pada akhirnya belajar ke beberapa pesulap dan punya komunitas sulap. Tidak hanya sulap, pada tahun 1973 beliau belajar jurus Asmaul Husna ke Gus Bed Sepanjang, demikian pula belajar beladiri pencak Kancil Maruto. Pernah juga bekerja untuk menghibur anak anak kecil dengan permainan sulap di MC Donald yang dilakoni sejak tahun 2002.
Tentu beliau paham terhadap aliran sulap, mulai dari aliran dasar ilusionist, mentalist, hipnotist dan aliran fakir. Tidak ketinggalan, paham juga berbagai trik sulapan yang kadang dilakukan oleh bukan pesulap, semisal pesilat atau dukun. Demikian pula, paham harga alat sulap mulai yang murahan hingga yang kelas mahal.
Pengalaman kependekarannya lebih banyak dan lebih lama lagi. Hal ini karena beliau berteman dengan pendekar asli maupun dengan para kiai spiritualis yang punya kelinuwihan masing masing.
Beliau berkata ada beberapa pesulap yang tidak percaya ilmu hikmah. Menurutnya, hal itu disebabkan si pesulap itu ngopinya kurang jauh. Padahal banyak fenomena "ajaib atau aneh" non sulap. Beliau berkisah tentang ilmu hikmah yang dilihat dengan mata kepala sendiri. Semisal saat masih pemuda yang mengandalkan pencak pisik (Kancil Maruto) lalu bertarung dengan seseorang, eh beliau dihantam pukulan suatu ajian dengan serta merta mencelat dan langsung kesangsang di atas barongan bambu. Pun, beliau melihat telapak tangan Mbah Kiai Anas Situbondo saat ditempelkan di rumput berembun pada pagi hari, dan langsung rumput yang kena telapak mengering serta berubah menjadi cap tangan. Demikian pula saat beliau melatih Asmaul Husna di Mayang, Jember, tiba tiba ada pria melompati lingkaran peserta latihan dan langsung menyambarkan dua pedang ke arah tubuh beliau, tapi tidak luka. Beliau juga melihat tangan Mbah Muslih Nganjuk saat ditusukkan ke sansak langsung jebol, atau ilmu ngilang gus Bed pas waktu ujian kenaikan tingkat, pun demontrasi pecah kelapa oleh santriwati Mbah Kiai Asnawi Kletek, Sidoarjo dimana kelapa diletakkan di tangan kiri lalu ditepuk dengan tangan kanan, kelapanya pecah.
Sekarang saja ilmu hikmah jarang dipelajari dan dilakoni sehingga dianggap tidak ada. Selain itu, pesulap yang tidak percaya ilmu hikmah sangat mirip Wahabi amatiran yang saat mendapatkan satu ilmu, dia merasa ilmu itu satu satunya kebenaran dan menganggap ilmu lain tidak ada. Padahal sudah jamak wejangan para sesepuh bahwa sesuatu yang tidak kita ketahui bukan berarti sesuatu itu tidak ada.
Terakhir, kalau dikatakan bahwa ilmu hikmah hanya bisa dilakukan orang tertentu, maka semua ilmu juga demikian baik kedokteran, sulapan bahkan membuat krupuk hingga mencangkul di sawah dan lain lain, tidak semua orang bisa. Hal ini hanya masalah kuantitas dan kualitas saja.
Paling akhir, hampir setiap ilmu ada saja yang menyelewengkan untuk menipu orang lain demi keuntungan materi.
***
Si Dimitry Mohammedy mendampingi beliau yang saya tulis kisahnya.
Komentar
Posting Komentar